Mengenal Teknologi EEG ( Electro Encephalo Graphy ) Yang Digunakan Tawan "Iron Man" Dari Bali



Apa itu EEG / Electro Encephalo Graphy / Electroencephalography / Elektroensefalografi? Heboh tangan robot yang diciptakan dan digunakan oleh seorang tukang las dari Bali, I Wayan Sumardana, masih berlanjut. Masih banyak pro kontra mengenai pemberitaan tersebut. Ada yang percaya ada yang tidak, meski begitu dengan adanya berita tersebut menjadikan Indonesia menjadi tempatnya orang-orang yang kreatif di tengah keterbatasan.

Seperti dikutip pada laman berita detik.com, salah satu teknologi yang digunakan oleh Tawan "Iron Man", sapaan akrab I Wayan Sumardana, adalah teknologi EEG. Apa itu EEG, simak ulasan berikut :

Elektroensefalografi (EEG) adalah perekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak. Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektroda yang dipasang di kulit kepala.

Elektroensefalogram (EEG) adalah Alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak dengan menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan epilepsy. Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.

Cara kerja EEG

Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang dipasang oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan secara berpasangan diatas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh satu elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, perbedaan voltase ini akan menggerakkan pena.Jika pada bagian otak bermuatan negative dan satunya lagi pada bagian otak bermuatan positif, pena akan bergerak ke bawah. Jika situasinya terbalik, pena akan bergerak ke atas. Jika tidak ada arus dari kedua bagian otak di bawah elektroda mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis datar.




Biasanya ada 8 pena berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur baik kekuatan fluktuasi perbedaan voltase maupun frekuensi. Pemeriksaan ini berlangsung selama 45-47 menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit. Jika seseorang tegang, EEG akan menunjukkan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan bervoltase rendah. Meski demikian, pola ini mirip dengan pola pada orang yang tenang, yang melakukan tugas mental seperti menghitung. Dengan demikikian bila seseorang tegang ketika melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukkan otak terangsang tetapi tidak menunjukkan apa yang merangsangnya.


Kegunaan EEG

EEG digunakan terutama untuk meneliti epilepsy dan penyakit Alzheimer, juga mengidentifikasi individu yang harus dirujuk untuk melayani pemeriksaan lebih lanjut jika penyakit otak adalah penyebab dari epilepsinya. EEG biasa digunakan dalam menentukan diagnosis penyakit epilepsidengan mengidentifikasi setiap keabnormalan pada otak seperti lesi yang memicu serangan epilepsi.



Dokter dapat menentukan diagnosis dengan mengamati pola kejang pada EEG. Meskipun EEG digunakan untuk meneliti penyakit epilepsy dan Alzheimer, EEG tidak dapat mendiagnosis penyakit mental Schizofrenia, alasannya EEG dari orang yang terganggu mentalnya biasanya normal. Tes EEG juga tidak mungkin dapat membedakan EEG dari orang jenius dengan orang yang tidak pintar karena EEG tes yang relative sederhana tentang distribusi dan kuantitas aktivitas listrik dari otak.

ref : 
- detik.com
- wikipedia.com

2 Responses to "Mengenal Teknologi EEG ( Electro Encephalo Graphy ) Yang Digunakan Tawan "Iron Man" Dari Bali"