Menjajal Masakan Thailand di Resto Phuket Semarang


Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at dan akhirnya Sabtu baru nyempetin buat postingan ini. Yup! Hari Minggu kemarin saya dan unyun menyempatkan buat ngabuburit jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Mumpung hari Minggu dan unyun libur kerja, ngabuburit kali ini tujuannya ke Semarang. Rencananya sekalian belanja buat lebaran gitu, rencananya sih.

Berhubung postingan kali ini niatnya buat nyeritain tentang masakan, untuk acara shoping-shopingnya diskip dan gak saya ceritain. Jadi, setelah selesai acara shoping-shoping, kami mencari tempat makan buat berbuka.

Tempat makan jujukan kami adalah Rumah Makan/Resto Phuket. Phuket, rumah makan yang terletak di Jl Dr Wahidin No 81 Semarang ini menyediakan masakan khas Thailand. Gak susah mencari resto ini, waktu itu kami dari arah Tugu Muda menuju Java Mall berlanjut naik ke atas dan resto Phuket terletak di kanan jalan.

Kedatangan kami di resto Phuket ini termasuk terlambat karena tidak sesuai dengan rencana gegara kelamaan di tempat shoping. Waktu tiba disana, tempat sudah penuh semua, sehingga kami mau tidak mau menunggu atau tidak jadi sama sekali. Hah, kan nyebelin, udah mepet waktunya berbuka malah tempatnya gak muat. Mau gimana lagi, menyegerakan berbuka menjadi prioritas kami. Akhirnya kami meninggalkan resto tersebut dan mencari minuman berbuka di Indomaret terdekat. Yah, alhamdulillah akhirnya berbuka meski sambil nongkrong di depan Indomaret, berbeda jauh dari espektasi kami berbuka di resto dengan ditemani temaram lilin dan sajian masakan Thailand yang masih belum pernah kami rasakan.

Petualangan masih berlanjut, kami tidak menyerah dengan hanya berbuka dengan minuman di Indomaret. Beberapa saat setelah selesai berbuka, kami putuskan untuk kembali lagi ke resto Phuket. Pikir kami pengunjung sudah berkurang karena waktu berbuka sudah habis. Tapi ternyata dugaan kami salah, pengunjungnya malah tambah banyak! Ya elah sama aja boong, udah rugi bayar parkir mahal-mahal. Untung saat tanya sama mbak-mbak pramugari pramusaji di suruh nunggu sebentar, katanya mau dicariin tempat dulu. Oke, bersabar, untung udah buka puasa, kalau gak kan ***.

Sekira 5 menitan akhirnya dapet tempat juga. Lumayan enak juga tempatnya, gak ditengah, tapi gak mojok juga. Di mejanya ada lilin yang menyala gitu. Ya lumayan buat romantis-romantisan. Menu yang kami pilih beberapa diantaranya yang biasa ada di pilem-pilem Thailand. Hehe, korban pilem. Selain karena penasaran juga harganya lumayan terjangkau.

Beberapa menu yang kami pilih diantaranya :

1. Sapi dalam kelapa

Gak tahu apa nama aslinya dalam bahasa Thailand, tapi mendengar namanya saya langsung menduga makanan ini adalah daging sapi yang disajikan di dalam tempurung kelapa. Dan ternyata dugaan saya benar, makanan ini berupa sup daging sapi yang disajikan di dalam tempurung kelapa muda, dengan isi kelapa muda yang sudah di kerok sehingga daging kelapanya bercampur dengan sup daging sapi. Untuk rasanya, hmm enak dan menu ini yang paling saya suka dari semua menu yang dipesan

2. Tom yum sup ayam

Yang ini yang sering saya lihat di pilem-pilem Thailand, kurang tahu juga sih Tom yum yang apa, soalnya ada tom yum sup ayam, seafood dan yang lain lupa apa namanya. Tetapi rasa penasaran kami terobati dengan memesan menu ini. Tom yum ini bakal selalu panas, soalnya disajikan diatas kompor portabel jadi hati-hati kalau makan makanan ini, panas! Untuk rasanya, fresh, seger, kecut-kecut jeruk nipisnya kerasa banget, Unyun gak begitu suka tapi kalau menurut saya kecutnya itu yang bikin enak, tapi sayang udah kebanyakan makan Sapi dalam kelapa jadinya gak bisa fokus ngehabisin makanan ini.

3. Kopi thailand
Ini minuman yang saya pesen, penasaran aja sih sama rasanya. Eman kan kalau udah jajan di resto Thailand tapi pesennya yang mainstream seperti es teh atau lemon tea. Kan biasa banget, di warteg juga banyak. Sebenernya kalau dipikir-pikir gak cocok juga, secara acara makan-makan besar, minumanya malah kopi. Kopi yang saya pesen ini sengaja yang tanpa gula. Jadi biar kerasa banget kopinya gitu. Dan untuk rasanya, gak seperti kopi sachetan yang biasa saya minum sih, atau kopi bubuk yang biasa ibu saya minum di pagi hari, rasanya tuh agak kecut-kecut seger dan bikin melek. Kayanya lidah saya bilang "aku no yes!"

4. Teh thailand
Kalau ini pesenannya Unyun. Warna tehnya ijo gelap gitu. Karena penasaran saya icip beberapa teguk. Hmm, ternyata green tea, pantesan warnanya ijo. Untuk rasanya seperti green tea kebanyakan, tapi gulanya gak begitu kerasa. Jadi gak begitu manis. Kalau buat yang gak suka manis, teh ini cocok. Tapi buat saya masih enakan kopinya dibanding tehnya, hehe.

5. Roti naan dengan gula pasir

Untuk makanan penutup kami memilih roti naan dengan gula pasir yang dipisah. Untuk rasanya lumayan enak, bisa buat temen makan. Sambil di cocol ke sapi dalam kelapa atau tom yum, kalau bisa langsung dicocolin ke gula pasir yang ada di mangkok kecil. Kebetulan menu yang kami pesan tidak sekalian dengan nasi, jadi roti naan ini bisa jadi alternatif pengganti nasi.

Full porsi jumbo cuma buat 2 orang
Akhirnya, kesimpulan saya, resto ini cocok banget buat tempat buka bersama. Konsep restonya menurut saya seperti resto keluarga, karena dari penataan tempat dimana kebanyakan bangkunya untuk 4 orang dan dari porsinya yang jumbo, kami yang makan berdua saja tidak sampai bisa menghabiskan semuanya. Untuk 2 orang juga tidak masalah cuman tempat untuk 2 orangnya memang tidak banyak, adanya lilin di meja juga menambah kesan romantis dan bisa membuat betah untuk bercengkrama sambil menikmati hidangan khas Thailand.

mamam yuk...

mamam juga yuk...

0 Response to "Menjajal Masakan Thailand di Resto Phuket Semarang"

Posting Komentar