Hati-Hati Menjawab Telepon Dari Telemarketing BANK


Sudah beberapa kali saya mendapatkan telepon yang mengaku dari BANK BNI. Awal pertama kali saya mendapat telepon saya kira ada hal penting yang ingin di beritahukan, dengan was-was pada waktu itu saya mengangkat telepon tersebut. Maklum saja, karena baru pertama kalinya saya mendapatkan telepon formal dari BANK. Tapi ternyata diluar dugaan saya, telepon tersebut berisi penawaran asuransi. Dan barusan, lagi-lagi saya mendapatkan penawaran asuransi Pro Maxima Plus BNI

Berbeda dengan telepon-telepon sebelumnya, telepon yang saya terima dari marketing yang satu ini, sebut saja mbak Relinda, bicaranya seperti kereta api. Gak ada putusnya, dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkesan memaksa. Misal, apa yang ditanyakan harus dijawab sesuai dengan keingianan beliau. Terlebih ketika beliau menanyakan kepada saya apakah setuju atau tidak untuk mengikuti program asuransi tersebut, pertanyaannya kurang lebih begini,

"Apakah bapak setuju mengikuti program proxima plus, setuju ya pak?"

Untung saja saya sudah hapal dengan pertanyaan tersebut, dan kondisi saya sedang tidak sibuk. Karena memang saya sedang tidak kepengen jadinya saya jawab seperti ini,

"Maaf, saya belum berminat". Dan akhirnya beliau menutup telepon. Lega.

Coba bayangkan jika saja saya atau orang yang ditelepon sedang dalam keadaan sibuk atau ogah-ogahan bisa saja pada setiap pertanyaan hanya menjawab ya, ya, dan ya. Dan akhirnya terjebak pada pertanyaan yang menjurus kepada pertanyaan persetujuan mengikuti program asuransi tersebut. Jika pada pertanyaan persetujuan tersebut, dijawab ya atau setuju, selamat saldo BNI kamu siap-siap terdebet otomatis dan buat ngebatalinnya bakalan ribet.

Pesan saya, jika mendapat telepon yang berisi penawaran seperti asuransi atau kartu kredit harap diperhatikan betul agar kita tidak terjebak dengan pertanyaan yang menyatakan persetujuan untuk megikuti program tersebut. Salam.

0 Response to "Hati-Hati Menjawab Telepon Dari Telemarketing BANK"

Posting Komentar